7.10.2016

Move on.

Cinta : Dia (Rangga) itu kayak arsip buat gue
Milly : Kalau arsip berarti lo simpen dong?
Cinta : Hmm. ngga dia itu kayak prasasti. Benda sejarah, yang udah saking tuanya orang gatau ada dimana. 

Bisa dibilang euphoria AADC telat banget ya menghampiri gue. Karena memang gue baru bisa nonton filmnya streaming di internet dan gue jadi gregetan pengan ngebahas film ini.

Film ini sukses bikin gue baper, sedikit kesel, senyum-senyum sendiri dan bikin gue mikir juga. Si Cinta berpikir kalau dia udah bisa move on dari Rangga. Cinta mungkin bisa berpikir begitu, karena 9 tahun terakhir ini dia ga bertemu dengan Rangga dan dia juga udah punya kehidupan sendiri. Tapi, apa yang terjadi setelah ketemu? Semuanya jadi ngaco kan? Mungkin Cinta bisa yakin kalau dia udah bisa move on dan mau nikah dengan orang lain karena Cinta denial. Denial karena dia masih into Rangga banget dan sebenernya masih ada yang ngeganjel dari hubungan mereka sebelumnya. Ibaratnya masih ada unfinished business karena Rangga ngga ngasih penjelasan apa-apa kenapa dia mutusin Cinta waktu itu. 

Tapi kenyataannya, setelah mereka bertemu, Cinta malah jadi kacau. Begitu juga Rangga. Doi juga malah jadi baper waktu ketemu Cinta. 

Ini membuktikan bahwa move on itu hanya lah fana. 

Ya, mau melupakan orang itu dengan berusaha menjadikan orang ini sebuah arsip, benda sejarah atau prasasti itu ga mungkin. Karena benda-benda yang menyimpan sejarah pada akhirnya akan tersimpan rapi di suatu tempat.

Menurut gue, move on itu bisa dibilang bagaimana lo bisa berdamai dengan masa lalu. Berdamai dengan arsip-arsip yang pernah lo tulisi sebelumnya. Karena kita pun ga bisa mengelak kalau arsip-arsip ini ga akan bisa kita buang dan kita lupakan begitu saja. Arsip-arsip ini akan selamanya tersimpan di otak kita dan memang bagian dari perjalanan hidup kita. Mungkin lebih baik jika kita mengunci arsip itu dengan rapi tanpa berusaha untuk membuang arsip itu. Karena semakin kita berusaha untuk membuang, malah semakin besar pula keinginan kita untuk mencari-cari arsip yang kita buang. Dan pada akhirnya kita malah menyesal karena pernah membuang sebuah arsip yang ternyata penting bagi kita. 

Selain itu, film AADC 2 ini juga mengingatkan gue dengan film "Hari Untuk Amanda". Kedua film ini sama-sama bikin baper dan kesel. Tapi yang membedakan adalah endingnya. Kalo ga kayak Amanda, ya kayak Cinta. Nah, dari dua film ini gue belajar, kalo lo mau nikah, lebih baik ga usah deh lo ketemuan sama mantan atau siapapun itu yang bakal bikin lo gagal move on dalam waktu yang lama. Percuma. Yang ada lo malah bakalan jadi gagal move on.

1 comment:

  1. the last paragraph is the lesson learned from AADC2...

    ReplyDelete